• RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
Posted by kartikatyas's blog - - 0 komentar

1.
Pemuda
Kita tentu sering mendengar kata pemuda. Arti pemuda menurut saya yaitu generasi muda yang beperan sebagai pelopor pembaruan dan penggeraak pembangunan bangsa. Generasi Muda sebagai pewaris, penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sebagai sumber insani bagi pembangunan nasional, ibarat mata rantai yang tergerai panjang, posisi generasi muda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral dalam artian bahwa, pemuda berperan sebagai pelestari nilai budaya, kejuangan, pelopor dan perintis pembaruan melalui karsa, karya dan dedikasI. Selain itu pemuda juga mempunyai peran dalam menggerakkan pembangunan sekaligus menjadi pelaku aktif dalam proses pembangunan nasional serta berperan dalam memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Pemuda sebagai bagian integral dari Warga Negara sangat berperan dalam berbagai aspek kehidupan kebangsaan, sehingga sudah seharusnya generasi muda memiliki semangat Bela Negara yang tinggi, karena generasi muda sebagai motor penggerak pembangunan harus mampu menciptakan inovasi dan kreatifitas yang kondusif dalam masyarakat agar Pembangunan Nasional dapat tercapai. 


Sosialisasi
Sosialisasi ialah adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.

  • Sosialisasi primer
Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.
  • Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.

Tipe sosialisasi

Setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan nilai yang berbeda. contoh, standar 'apakah seseorang itu baik atau tidak' di sekolah dengan di kelompok sepermainan tentu berbeda. Di sekolah, misalnya, seseorang disebut baik apabila nilai ulangannya di atas tujuh atau tidak pernah terlambat masuk sekolah. Sementara di kelompok sepermainan, seseorang disebut baik apabila solider dengan teman atau saling membantu. Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi yang ada. Ada dua tipe sosialisasi. Kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut.
  • Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
  • Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.

Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah kepada pertumbuhan pribadi anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lingkungannya. Dalam lingkungan formal seperti di sekolah, seorang siswa bergaul dengan teman sekolahnya dan berinteraksi dengan guru dan karyawan sekolahnya. Dalam interaksi tersebut, ia mengalami proses sosialisasi. dengan adanya proses soialisasi tersebut, siswa akan disadarkan tentang peranan apa yang harus ia lakukan. Siswa juga diharapkan mempunyai kesadaran dalam dirinya untuk menilai dirinya sendiri. Misalnya, apakah saya ini termasuk anak yang baik dan disukai teman atau tidak? Apakah perliaku saya sudah pantas atau tidak?
Meskipun proses sosialisasi dipisahkan secara formal dan informal, namun hasilnya sangat suluit untuk dipisah-pisahkan karena individu biasanya mendapat sosialisasi formal dan informal sekaligus.

Pola sosialisasi

Sosiologi dapat dibagi menjadi dua pola: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris. Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant other. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.

Proses sosialisasi

Menurut George Herbert Mead

George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan menlalui tahap-tahap sebagai berikut.
  • Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata "makan" yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mam". Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.
  • Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)
  • Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
  • Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Internalisasi,  Belajar dan Sosialisasi
- Internasilasasi : Proses yang lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang menginternasilasikan norma-norma tersebut.
- Belajar : Proses yang lebih ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu.
- Sosialisasi : Proses yang lebih ditekankan pada kekhususan yagn telah dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
Proses Sosialisasi
Proses seorang individu dari masa kanak-kanak hingga dewasa yang belajar pola-pola tindakan dalam interaksi yang beraneka ragam atau macam-macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari.

Peranan sosial pemuda di masyarakat :
  • mengayomi masyarakat
  • memacu semangat masyarakat
  • memberi contoh perbuatan positif
  • menggerakan keadilan 

2
Pola dasar pengembangan  generasi muda :
- dibekali pendidikan
-dibekali pengetahuan agama
-pengaruh lingkungan
-ajaran dari keluarga

Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda - Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki landasan dan ilmu yang kuat yang bisa menuntun mereka hidup mandiri dalam keterlibatannya dengan potensi yang lain, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa dalamrangka berkehidupan berbangsa dan negara.
- Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan adalah yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuannya ke tingkat yang optimal.
Masalah Generasi Muda
- Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme
- Belum seimbangnya jumlah generasi pemuda dengan fasilitas-fasilitas yang memadai
- Pergaulan bebas
Potensi Generasi Muda
- Idealisme dan daya kritis
- Dinamika dan kreativitas
- Keberanian mengambil resiko
Tujuan pokok sosialisasi
- Individu harus diberi ilmu / keterampilan yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat
- Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuanya
- Bertingkah laku selaras dengan norma-norma, aturan-aturan yang berlaku di masyarakat



3
Potensi dalam Mengembangkan Generasi Muda
generasi muda sangat cekatan apa bila melakukan sesuatu hal yang baru, disamping membuat mereka tertari tentunya mereka juga dapat merasakan hal baru dalam hal apa pun itu. maka dari itu untun mengembangkan potensi para generasi muda kita  harus bisa mengerti apa yg mereka  butuhkan. Sebagai negara tentunya pemerintah Indonesia wajib memfasilitasikan apapun yang dapat mendukung utuk mengembakan potensi para generasi muda.

Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

* Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua:
  • Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh negara.
  • Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.


Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikin yang tertingti tingkatannya di dunia. Hanya orang yang berkecukupan dan mungkin beruntung karena suatu hal diman ia dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Setiap orang yang mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi pasti akan merasa senang dan bersyukur. Saya merupakn salah satu dari sekian banyak banyak orang yang beruntung. Saya merasa senang, bangga, dan sangat sangat mensyukuri apa yang saya dapatkan, yang belum tentu bisa didapatkan oleh orang lain. Di luar sana mungkin banyak orang yang ingin mendapatkan apa yg saya dapatkan ini, tapi selain faktor keberuntungan dan ekonomi yang cukup mungkin memang tuhan menjalankannya seperti itu. untuk mensyukuri kesempatan yang saya dapatkan ini, tentu saya aka bersungguh-sungguh menjalakannya.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by kartikatyas's blog - - 0 komentar

1. PENGERTIAN INDIVIDU

Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat.

Setiap orang (individu) pasti tidak akan terlepas dengan lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dan tiap individu ini pasti mengalami pertumbuhan di lingkungan tersebut. Pertumbuhan disini merupakan perkembangan suatu individu. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang, seperti yang paling utama yaitu di lingkungan keluarga. Di lingkungan keluarga ini seseorang paling pertama mendapatkan suatu pengajaran dan arahan karena keluarga merupakan hal yang terdekat dengan seseoraang yang bisa mengarahkan seseorang, membawa akan kearah mana seseorang tersebut, apakah akan diarahkan menuju ke individu yang memiliki kepribadian yang baik atau sebaliknya, dengan kata lain keluarga bisa menjadi salah satu tempat pembentukan kepribadian seseorang.
2. PENGERTIAN PERTUMBUHAN

Pertumbuhan adalah proses tumbuh kembangnya pada suatu bentuk benda hidup atau juga proses berkembangnya bentuk yang mengalami perubahan ukuran bentuk wujud benda dari ukuran/wujud sebelumnya. bisa juga diartikan sebagai proses pada perkembangan sifat atau hal psikis.


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :

  • Alamiah
  • kimiawi

KELUARGA

Pengertian keluarga ialah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.


Fungsi keluarga adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. 
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 
3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Macam-macam funsi keluarga :
  • sebagai tempat berlindung
  • sebagai sarana untuk berbagi
  • sebagai fasilitas untuk beriteraksi paling mudah


MASYARAKAT

Masyarakat ialah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocok tanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat. Sebagian orang menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Di dalam kehidupan bermasyarakat ini terdapat dua golongan masyarakat yakni masyarakat nonindustri dan masyarakat industri, dimana terdapat perbedaan dalam hal perekonomian atau dengan kata lain ada yang kaya dan ada yang miskin. Masalah perekonomian ini yang sering membawa individu untuk melakukan perbuatan yang melanggar hukum terutama bagi individu yang ingin mendapatkan kekayaan tanpa harus bekerja keras. Atau  ada juga bagi orang yang tinggal di desa, misalnya ia memiliki penghasilan yang rendah di daerah asalnya, sehingga ia melakukan urbanisasi ke kota-kota besar dengan harapan dapat meningkatkan taraf hidupnya.

URBANISASI
Urbanisasi. Yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan maksud untuk mencari nafkah.
Faktor-faktor urbanisasi:
1. Kehidupan di kota serba dinamis.
2. Memiliki fasilitas yang baik untuk kehidupan.
Dampak urbanisasi bagi perkotaan:
1. Meningkatnya jumlah penganguran di perkotaan.
2. Timbulnya berbagai gubuk liar.
3. Meningkatnya kriminalitas.
Dampak urbanisasi bagi desa:
Desa tidak berkembang.
Tanah yang mereka tinggalkan tidak dipergunakan secara baik.
Hasil pertanian dan kekayaan dijual untuk bekal ke kota..
Hilangngnya tenaga kerja muda di desa.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Posted by kartikatyas's blog - - 0 komentar

PENDUDUK, MASYARAKAT, dan KEBUDAYAAN

Penduduk dunia
Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.



Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk dunia mencapai 6,5 milyar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Dari sekitar 6,5 milyar penduduk dunia, 4 milyar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).
Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.
Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 milyar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 milyar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 milyar jiwa.

Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):
  1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)

  1. India (1.103.600.000 jiwa)

  1. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)

  1. Indonesia (241.973.879 jiwa)

  1. Brasil (186.112.794 jiwa)

  1. Pakistan (162.419.946 jiwa)

  1. Bangladesh (144.319.628 jiwa)

  1. Rusia (143.420.309 jiwa)

  1. Nigeria (128.771.988 jiwa)

  1. Jepang (127.417.244 jiwa)


    Kepadatan penduduk


    Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi di negara berkembang (merah) dibanding dengan negara maju (biru)
    Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.
    Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.
    Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.
    Piramida penduduk
    Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.
    Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.


    Faktor-faktor pertambahan penduduk
    Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
    1. Kematian (Mortalitas)
    2. Kelahiran (Natalitas)
    3. Migrasi (Mobilitas)


    Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.


    1. Kematian


    Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).


    a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
    Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
    - Sarana kesehatan yang kurang memadai.
    - Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
    - Terjadinya berbagai bencana alam
    - Terjadinya peperangan
    - Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
    - Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.


    b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
    Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
    - Lingkungan hidup sehat.
    - Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
    - Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
    - Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
    - Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

    http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/pertumbuhan-penduduk-2/




    Pengendalian jumlah penduduk



    Piramida penduduk yang menunjukkan tingkat mortalitas stabil dalam setiap kelompok usia
    Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib.
    Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.
    Penurunan jumlah penduduk
    Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi besar-besaran. Juga oleh penyakit, kelaparan maupun perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lampau penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh penyakit. Pada tahun-tahun belakangan ini populasi penduduk Rusia dan tujuh belas bekas negara komunis lainnya mulai menurun (1995-2005). Kasus Black Death di Eropa atau datangnya penyakit-penyakit dari dunia lama ke Amerika merupakan faktor penyebab turunnya jumlah penduduk.


    Masyarakat

    Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
    Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
    Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
    Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
    Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.


    Pengertian Kebudayaan

    Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
    Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
    Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
    Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
    Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
    Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
    http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

     

    Demografi

    Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.



    ANGKA KEMATIAN KASAR

    Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk. Angka ini disebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Penduduk tua mempunyai risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang masih muda.
    Angka Kematian Kasar adalah indikator sederhana yang tidak memperhitungkan pengaruh umur penduduk. Tetapi jika tidak ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka kelahiran Kasar akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah.


    Angka Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000 penduduk pada  pertengahan tahun tertentu, di suatu wilayah tertentu.

    Rumus


    dimana                                                   

    CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)

    D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
    P  = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu 
    K = Bilangan konstan  1000
    Catatan1: P idealnya adalah "jumlah penduduk pertengahan tahun tertentu" tetapi yang umumnya tersedia adalah "jumlah penduduk pada satu tahun tertentu" maka jumlah dapat dipakai sebagai pembagi. Kalau ada jumlah penduduk dari 2 data dengan tahun berurutan, maka rata-rata kedua data tersebut dapat dianggap sebagai penduduk tengah tahun.  




    Angka kematian spesifik/khusus

    Kematian khusus dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, umur,jenis kelamin, pekerjaan. Karena perbedaan resiko tersebut maka dibedakan dengan menggunakan tingkat kematian menurut umur ( Specific Death Rate ). Angka ini  menunjukan banyaknya angka kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama, maka dapat di buat rumus sebagi berikut :





















    Kelahiran ( Natalitas )






    Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
    Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
    • Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
    • Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
    • Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
    • Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
    • Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
    Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
    Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
    • Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
    • Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
    • Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
    • Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
    • Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
    Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
    1.Kepercayaan dan agama
    Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
    2.Tingkat pendidikan
    Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak secara rasional.
    3.Kondisi perekonomian
    Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
    4.Kebijakan pemerintah
    Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran
    5.Adat istiadat di masyarakat
    Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.
    6.Kematian dan kesehatan
    Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
    7.Struktur Penduduk
    Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
    Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
    Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
    1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
    2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
    3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
    4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
    Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
    a. Facundity ( kesuburan )
    Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
    b. Fertility ( fertilitas )
    Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.


    1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
    Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:

    Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
    2. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
    Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:





    Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran.
    http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/pertumbuhan-penduduk-2/


    Migrasi
    Migrasi ialah istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian luasnya yaitu mobilitas mencakup perpindahan teritorial secar permanen dan juga sementara.
    Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
    http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/pertumbuhan-penduduk-2/


    Migrasi penduduk terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
    1. Migrasi internasional. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara.
    2. Migrasi interen adalah migrasi yang terjadi dalam batas wilayah suatu negara. Terdiri dari:
    1. Migrasi sirkuler. Ya itu perpindahan penduduk sementara karena mendekati tempat pekerjaan.
    2. Komuter atau ngelaju. Ya itu pergi ketempat atau kota lain dipagi hari dan pulang disore hari ataupun malam hari.
    3. Urbanisasi. Yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan maksud untuk mencari nafkah.
    Faktor-faktor urbanisasi:
    1. Kehidupan di kota serba dinamis.
    2. Memiliki fasilitas yang baik untuk kehidupan.
    Dampak urbanisasi bagi perkotaan:
    1. Meningkatnya jumlah penganguran di perkotaan.
    2. Timbulnya berbagai gubuk liar.
    3. Meningkatnya kriminalitas.
    Dampak urbanisasi bagi desa:
    Desa tidak berkembang.
    Tanah yang mereka tinggalkan tidak dipergunakan secara baik.
    Hasil pertanian dan kekayaan dijual untuk bekal ke kota..
    Hilangngnya tenaga kerja muda di desa.
    http://dimasprasetyo.multiply.com/journal/item/28/Mobilitas_Geografis_Penduduk

    3 jenis struktur penduduk
    Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sesuai 
    dengan tujuan pengelompokan tersebut. Contoh pengelompokan 
    penduduk, antara lain adalah berdasarkan jenis kelamin, umur, agama, 
    bahasa, mata pencaharian, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, 
    dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara 
    karena dapat dijadikan dasar pengambilan kebijaksanaan dalam 
    pelaksanaan pembangunan. 
    Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan 
    variabel yang sangat penting dalam demografi. Hal ini disebabkan karena 
    dalam setiap pembahasan tentang masalah penduduk melibatkan 
    variabel umur dan jenis kelamin. 
    Komposisi penduduk menurut umur disebut juga struktur penduduk. 
    Struktur ini membagi umur dalam beberapa kelompok dengan interval 
    tertentu. Struktur penduduk antara wilayah satu dengan yang lain 
    berbeda-beda. Negara maju mempunyai struktur penduduk yang 
    berbeda dengan negara yang sedang berkembang. Demikian pula 
    struktur wilayah perkotaan akan berbeda dengan struktur penduduk 
    wilayah pedesaan. Hal tersebut bisa terjadi karena dipengaruhi oleh 
    tiga variabel demografi yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga 
    variabel tersebut saling berpengaruh satu dengan yang lain, jika salah 
    satu berubah maka variabel yang lain juga ikut berubah. Faktor sosial ekonomi suatu wilayah akan memengaruhi struktur umur wilayah 
    bersangkutan, berdasarkan ketiga variabel demografi tersebut maka 
    struktur penduduk terbagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut.
     a. Struktur Penduduk Muda
    Carilah data kependudukan yang telah dikelompokkan menurut usia! Anda bisa mencarinya dengan datang ke BPS atau membuka situsnya di internet. Cermatilah kelompok usia mana yang jumlahnya paling banyak!
    Bila jumlah yang terbanyak adalah kelompok penduduk berusia 15 tahun ke bawah (di atas 35%), sedangkan penduduk yang berusia 65 tahun ke atas lebih sedikit atau di bawah 3% maka struktur penduduknya adalah struktur penduduk muda. Contoh negara yang mempunyai struktur penduduk muda antara lain Indonesia, India, dan Bangladesh. Dengan demikian, berarti dapat kita simpulkan bahwa struktur penduduk muda biasanya terjadi di negara-negara berkembang.
    b. Struktur Penduduk Tua
    Amatilah negara Amerika Serikat! Coba cari data kependudukannya! Bila jumlah pada kelompok penduduk berusia 15 tahun ke bawah jumlahnya lebih kecil (kurang dari 35%) daripada kelompok penduduk yang berumur 65 tahun ke atas (sekitar 15%), maka struktur penduduknya adalah struktur penduduk tua. Struktur penduduk tua ini biasa terjadi di negara-negara maju, misalnya adalah negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. Penggambaran komposisi penduduk biasanya diwujudkan dalam piramida penduduk. Jadi piramida penduduk ialah gambaran dari komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dan dituangkan dalam bentuk grafik. Komposisi penduduk berdasar umur dan jenis kelamin yang digambarkan dalam piramida penduduk ini, dapat menjelaskan karakteristik penduduk dalam suatu wilayah.


    Jenis-jenis piramida penduduk dibedakan menjadi 3, yaitu piramida penduduk muda (ekspansive), piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua (konstruktif).
    a. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
    Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang,
    misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.



    b. Piramida Penduduk Stasioner
    Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya adalah negara-negara Eropa Barat.


    c. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
    Suatu wilayah memiliki angka kelahiran yang menurun dengan cepat dan tingkat kematian yang rendah. Piramida ini juga dicirikan dengan jumlah kelompok umur muda lebih sedikit
    dibanding kelompok umur tua. Contohnya adalah negara-negara
    yang sudah maju, misalnya Amerika Serikat.


    Ratio Ketergantungan (Dependency Ratio)

    Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
    • Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
    • Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
    Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
    Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).

    Rumus :




    Dimana :



    RKTotal = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua



    RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
    RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
    P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
    P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
    P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)

    Contoh :

    Untuk memudahkan pemahaman tentang perhitungan Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio), di bawah ini diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan data SP 2000 (lihat Tabel 1). Langkah pertama adalah menghitung jumlah penduduk yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok umur muda (0-14 tahun), kelompuk usia kerja 15-64 tahun (umur produktif) dan kelompok umur tua (65 tahun ke atas).

    Tabel 1  Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan Umur Tua, 

    Tahun 2000
    Kel. Umur
    Jumlah Penduduk
    0-14
    63 206 000
    15-64
    13 3057 000
    65+
    9 580 000

    Setelah jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 tahun), umur produktif (15-64 tahun) dan umur tua (65 tahun ke atas) diperoleh. Selanjutnya dapat dihitung rasio ketergantungan (dependency ratio, dengan hasil seperti yang disajikan pada Tabel 2 berikut.
    Tabel 2 Rasio Ketergantungan Muda, Tua, dan  Total  Tahun 2000.

    Keterangan
    Rasio Ketergantungan
    RKTot
    54,7
    RKMuda
    47,0
    RKTua
    7,2

    Interpretasi

    Dari contoh perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar 54,7 persen, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggunagn sebanyak 55 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Rasio sebesar 54.7 persen ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk muda sebesar 47,0 persen, dan rasio ketergantungan penduduk tua sebesar 7,2 persen. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2000 penduduk usia kerja di Indonesia masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.
    Rasio ketergantungan ini sudah jauh berkurang dibandingkan dengan keadaan pada saat sensus 1971. Pada tahun 1971 rasio ketergantungan total adalah sebesar 86 per 100 penduduk usia kerja, dan kemudian menurun secara pasti sampai tahun 2000. Penurunan ini terjadi terutama karena penurunan tingkat kelahiran sebagai dampak dari keberhasilan program keluarga berencana selama 30 tahun terakhir.

    Kebudayaan  dan  Kepribadian
    Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia

    Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.Untuk lebih jelas nya lihat gambar di atas.

    Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.

    Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.

    Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.

    Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain:
    1.Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.
    2.Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.
    3.Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.

    Pada dasarnya ketiga teori tersebut memiliki kelemahan yaitu karena golongan ksatria dan waisya tidak mengusai bahasa Sansekerta. Sedangkan bahasa Sansekerta adalah bahasa sastra tertinggi yang dipakai dalam kitab suci Weda. Dan golongan Brahmana walaupun menguasai bahasa Sansekerta tetapi menurut kepercayaan Hindu kolot tidak boleh menyebrangi laut.

    Disamping pendapat / hipotesa tersebut di atas, terdapat pendapat yang lebih menekankan pada peranan Bangsa Indonesia sendiri, untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini.

    Hipotesis Arus Balik dikemukakan oleh FD. K. Bosh. Hipotesis ini menekankan peranan bangsa Indonesia dalam proses penyebaran kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia. Menurutnya penyebaran budaya India di Indonesia dilakukan oleh para cendikiawan atau golongan terdidik. Golongan ini dalam penyebaran budayanya melakukan proses penyebaran yang terjadi dalam dua tahap yaitu sebagai berikut:

    *.Pertama, proses penyebaran di lakukan oleh golongan pendeta Budha atau para biksu, yang menyebarkan agama Budha ke Asia termasuk Indonesia melalui jalur dagang, sehingga di Indonesia terbentuk masyarakat Sangha, dan selanjutnya orang-orang Indonesia yang sudah menjadi biksu, berusaha belajar agama Budha di India. Sekembalinya dari India mereka membawa kitab suci, bahasa sansekerta, kemampuan menulis serta kesan-kesan mengenai kebudayaan India. Dengan demikian peran aktif penyebaran budaya India, tidak hanya orang India tetapi juga orang-orang Indonesia yaitu para biksu Indonesia tersebut. Hal ini dibuktikan melalui karya seni Indonesia yang sudah mendapat pengaruh India masih menunjukan ciri-ciri Indonesia.
    *.Kedua, proses penyebaran kedua dilakukan oleh golongan Brahmana terutama aliran Saiva-siddharta. Menurut aliran ini seseorang yang dicalonkan untuk menduduki golongan Brahmana harus mempelajari kitab agama Hindu bertahun-tahun sampai dapat ditasbihkan menjadi Brahmana. Setelah ditasbihkan, ia dianggap telah disucikan oleh Siva dan dapat melakukan upacara Vratyastome / penyucian diri untuk menghindukan seseorang

    Jadi hubungan dagang telah menyebabkan terjadinya proses masuknya penganut Hindu - Budha ke Indonesia. Beberapa hipotesis di atas menunjukan bahwa masuknya pengaruh Hindu - Budha merupakan satu proses tersendiri yang terpisah namun tetap di dukung oleh proses perdagangan.

    Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5 Masehi. Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).

    http://sejarah-suwandy.blogspot.com/2010/02/pertumbuhan-dan-perkembangan-agama.html.




    Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia


    Perkembangan pendidikan di Indonesia juga banyak diwarnai oleh pendidikan yang dikelola umat Islam. Ada tiga macam jenis pendidikan Islam di Indonesia yaitu pendidikan di surau atau langgar, pesantren, dan madrasah. Walaupun dasar pendidikan dan pengajarannya berlandaskan ilmu pengetahuan agama Islam, mata pelajaran umum lainnya juga mulai disentuh. Usaha pemerintah kolonial Belanda untuk memecah belah dan Kristenisasi tidak mampu meruntuhkan moral dan iman para santri.

    Tokoh-tokoh pergerakan nasional dan pejuang muslim pun bermunculan dari lingkungan ini. Banyak dari mereka menjadi penggerak dan tulang punggung perjuangan kemerdekaan. Rakyat Indonesia yang mayoritas adalah kaum muslim ternyata merupakan salah satu unsur penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme Indonesia. Para pemimpin nasional yang bercorak Islam akan sangat mudah untuk memobilisasi kekuatan Islam dalam membangun kekuatan bangsa.

    KEBUDAYAAN BARAT
    Kebudayaan barat merupakan salah satu kebudayaan yang sangat mudah diserap dan ditiru bagi sebagian budaya lain, seperti di Indonesia. Dengan muda masyarakat dapat langsung tangkap apa yang dilakukan dan yang bisasa dikerjakan oleh kebudayaan barat. Unsur kebudayaan ini juga memberi warna terhadap corak Iain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan Barat masuk ke negara tercinta Repubiik Indonesia ketika kaum kolonialis/penjajah mengedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat.






    Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer